Pages

Kamis, 29 Oktober 2009

Sebuah Mata Yang Mencintaimu

Cerita ini terinspirasi dari teman saya

Cerita ini mengisahkan tentang seorang pria yang jatuh cinta kepada seorang wanita yang buta. Bukan karena harta ataupun kecantikannya, tetapi ia sangat menyayangi wanita tersebut dengan hatinya. Tapi apakah yang akan terjadi dengan keduanya? Silahkan membacanya

Sebuah Mata Yang Mencintaimu

      Tersebutlah seorang pria yang bernama Veron. Sosoknya sangat tampan dan ia dilahirkan dalam keluarga yang begitu kaya raya. Tak hanya itu, Veron dikenal sebagai orang yang sangat baik hati. Dilingkungan tempat ia tumbuh, banyak wanita yang menginginkan dirinya. Mulai dari yang beumur lebih muda darinya sampai dengan wanita yang lebih tua darinya. Tapi, Veron merasa biasa saja dengan keadaan itu. Dia lebih fokus dengan kehidupannya sebagai gitaris dala sebuah band yang agak ternama saat itu.
      Suatu hari, Veron dan keluarganya sedang berkumpul dan saling berbagi cerita. Veron tampaknya berbeda dari biasanya. Dia tampak berdiam diri dan kurang menikmati perbincangan saat itu.

"Nak, apa yang engkau pikirkan? kok seharian hanya berdiam diri saja? Kalau lagi ada masalah, mungkin kami disini bisa membantu masalah yang engkau pikirkan", Tanya sang Ibu
"Tidak ada ibu. Aku hanya sedang memikirkan masa depan band aku nantinya. Selain itu ndak ada kok!", jawabnya
      Perbincanganpun berlanjut terus, tetapi Veron tetap diam. Dalam hatinya ia sangat bingung bagaimana cara mengungkapkan masalahnya ini didepan seluruh keluarganya. Veron menyukai seorang gadis buta yang tinggal di depan rumahnya.
Tapi, gadis itu buta! Veron membayangkan betapa marahnya kedua orang tuanya ketika kejadian ini diceritakan kepada mereka.  Dengan keadaan saat ini, Veron terpaksa memendam perasaannya itu.
       Keesokan harinya, Veron termenung duduk menyendiri dihalaman rumahnya. Ia menunggu gadis itu keluar rumah dan ingin menyapa gadis tersebut. Berjam-jam ia menunggu, tapi gadis itu tak kunjung keluar. Karena ia penasaran, Veron memberanikan diri untuk kerumah gadis tersebut. Sesampainya disana, Veron mengetuk pintu dan hadirlah sosok wanita buta yang dimaksud. Rupanya sangat anggun.

Dia bertanya,"Selamat siang. Anda ada perlu apa ya?"
"saya kesini untuk bertemu kamu. Biasa silaturahmi antartetangga. Rumahku tepat di depan rumahmu Loh! Jadi aku hanya mau mampir aja", Jawab Veron
"Oh iya, silahkan masuk. Maaf ruang tamunya masih berantakan, maklum baru pindah", balasnya
"Nggak apa-apa kok. Ngomong-ngomong nama kamu siapa?" tanya Veron
"Perkenalkan nama aku Ria, Kalau kamu siapa?" tanyanya kembali
"Namaku Veron. Senang bisa mengenalmu, soalnya disekitar sini jarang-jarang ada orang yang seumuran aku", jawabnya

Pembicaraan berlanjut dan berlanjut terus. Hari ini Veron sangat senang karena ia telah mengetahui nama gadis tersebut. Diingatnya dalam hati dan ia berjanji untuk menjaganya selama ia masih hidup.

Hari berganti hari, bulanpun berganti bulan. Kini Veron telah berpacaran dengan Ria. Walaupun ia harus diusir dari rumah karena kedua orang tuanya tidak menyetujui hubungan itu. Suatu hari, Ria bertanya pada Veron

"Ver, aku pengen deh punya mata seperti kamu. Aku pengen lihat yang ada didunia ini terutama kamu. Aku penasaran sebenarnya selama ini orang yang kucinta itu seperti apa? Gimana kalau aku operasi saja?" Kata Ria pada Veron
"Itu terserah kamu aja. Tapi aku juga takut kalau saja operasinya gagal" balas Veron
"Itukan belakangan pikirnya, yang penting kita berdoa dulu. Kalau nanti aku dah bisa melihat, aku pengen deh menikah sama kamu" kata Ria
"Aku juga mau menikah sama kamu. Saya janji kok kalau nanti saya akan melamarmu" sahutnya

Pembicaraan itu berlanjut, bukan hanya sekedar pembicaraan biasa, tapi pembicaraan itu menjadi kenyataan.

Suatu hari, Ria bersiap-siap untuk manjalani operasi. Sebelumnya ia berkata pada Veron bahwa ia akan segera menikah jika ia sudah bisa melihat. Inilah saat dimana semua akan berubah. Ria masuk keruang operasi, Veron menunggunya diluar. Tampak wajah cemas menyelimuti perasaan Veron. Ia bermondar-mandir dan bingung harus berbuat apa, hanya berdoa dan terus berdoa yang ia lakukan. 30 menit terlewati, dokternya belum juga keluar dengan kabar yang diharapkan Veron. Ia terus setia dan menunggu. Tiba-tiba dokter keluar dengan sangat panik. Ia bergegas menuju kearahku dan berkata jika kondisi Ria sangat buruk. Ia akan kehilangan nyawanya jika tak ada orang yang mau mengorbankan sepasang matanya. Tanpa berpikir panjang Veron langsung mengajukan diri untuk menolong Ria. Veron mengorbankan sepasang mata yang ia miliki untuk Ria. Kini, mata Veron sudah tiada, tapi ia tetap menunggu Ria didepan ruang operasi.

Setelah menunggu sekitar 1 jam, Dokter keluar dari ruangan sambil membawa Ria dan menuntunnya hingga sampai ketempat Veron. Ria sangat heran dan kecewa, ia melihat Veron yang merupakan lelaki buta yang selama ini menjadi pacarnya.

"Kok kamu ngggak pernah bilang kalau kamu juga buta? Aku menyesal menyayangi orang buta sepertimu! Aku tak mau lagi bersamamu! Pergi sana!"kata Ria

Veron putus asa dan pergi dari tempat itu. Ia frustasi, menyebabkan dampak yang buruk dalam perilaku kehidupannya. Akhir-akhir ini ia sering minum dan suka mengemis. Ia menjadi gelandangan dan tak berdaya. Ia merasa bodoh yang selama ini mencintai orang yang tidak benar-benar menyayanginya.

Suatu hari pada tanggal 14 September 2010 terdengarlah kabar duka bahwa Veron tewas tertabrak Truk saat ia masih mengemis. Keluarganya sangat sedih, termasuk Ria. Ria merasa bersalah atas kejadian itu. Ia terus menangis sampai ia terlambat menyadari jika ada sesuatu yang berbeda di kamar tidurnya. Ia melihat sebuah amplop merah dijendela kamarnya. Disurat itu tertulis 13 September 2010. Ia tercengang dan merasakan firasat buruk. Tanggal surat itu menunjukkan 1 hari sebelum Veron meninggal. Ia membukanya dan ia menemukan isi seperti berikut.

Untuk Ria,
Aku sungguh menyesal menyayangimu selama ini. Kau tidak menepati janji yang kau ucapkan kepadaku padahal aku sangat senang bisa dekat dengan dirimu. Kalau kamu benar-benar masih sayang kepadaku, temui aku sekarang juga. Jika tidak, biarkanlah hidupku ini berakhir hingga kau tau jika aku menyayangimu.
Tahukah engkau, biarlah kau tak menepati janjimu itu tapi aku sangat senang karena kau bisa tersenyum melihat dunia dengan kedua mataku.

Ria sangat kaget dan tak berhenti menyesal. Air matanya terus menetes dan menetes. Ia tak pernah tau jika selama ini, ia melihat dunia dengan mata yang diberikan Veron. Sungguh menyedihkan.

1 komentar:

  1. kyknya s tw ni crita e
    lw tdk slah wktu klas 2 dhumznya nabil ko dpt crita ni
    haha

    BalasHapus

Terima kasih atas komentarnya. Semoga kritik dan sarannya dapat membangun blog ini untuk menjadi yang terbaik