(Artikel ini berasal dari http://hamonanganrsespanola.wordpress.com)
Anda pernah melihat tumbuhan pakis yang suka muncul diantara tanaman lain? Baru-baru ini para peneliti dari Universitas Florida menemukan sejenis pakis yang sudah terakumulasi dengan racun dalam konsentrasi tinggi.
Pakis jenis Ptetis fitata ini setelah di observasi dan di teliti di laboratorium menunjukkan pakis tersebut mampu menyerap zat beracun tersebut. Hal ini juga diketahui setelah penelitian ternyata dalam tumbuhan pakis juga ditemukan arsenat.
Lena Ma, salah seorang peneliti dari Florida ini seperti yang ditulis Republika menemukan bahwa pakis mampu menghisap arsenat secara mengagumkan. Hal ini terbukti ketika pakis tumbuh di suatu daerah, maka konsentrasi arsenat di dalam pakis mencapai 200 kali lebih besar di banding konsentrasi arsenat di dalam tanah di mana pakis itu tumbuh. Bahkan bila dibandingkan kayu chromium-coper-arsenic solution, penggunaan pakis jauh lebih baik.
Lena Ma mengambil contoh tanah berkayu. Semula kandungan arsenat dari tanah berkayu besarnya 38.9 persen. Setelah di tanami pakis, kandungan tanah mengandung 7.5226 bagian per satu juta arsenat. Jadi, terjadi pengurangan hampir lima kali lipat.
Selain itu juga ditemukan bahwa pakis tidak hanya bekerja di daerah yang kandungan arsenatnya besar. Ia juga mampu menyerap zat beracun dengan baik pada konsentrasi arsenat lebih kecil dari satu bagian per satu juta.
Penggunaan pakis untuk mengurangi kadar arsenat dalam tanah nyaris sesuai dengan ketentuan EPA (Environmental Protection Agency). Agen ini menetapkan untuk ukuran standar konsentrasi arsenat dalam tanah untuk kawasan industri yang banyak mengeluarkan limbah adalah lima bagian per satu juta. Penggunaan pakis hampir menyamai konsentrasi ini.
Mengapa tumbuhan pakis sampai mengakumulasi arsenat? Apakah ada gunanya bagi tanaman? Sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri. Hingga kini Lena Ma dkk masih meneliti lebih jauh bagaimana racun ini di serap lalu di distribusikan ke berbagai bagian tumbuhan.
Menurut fakta yang ada 90% arsenat terkumpul dalam daun dan tangkainya. Dan perlu juga diketahui, ternyata ada sekitar 400 jenis tanaman yang mempunyai sifat seperti ini.
Tentunya penemuan diharapkan mampu membantu penyediaan air bersih, yang kadarnya makin berkurang di kota-kota, karena air bersihnya banyak yang tercemar
Lena Ma mengambil contoh tanah berkayu. Semula kandungan arsenat dari tanah berkayu besarnya 38.9 persen. Setelah di tanami pakis, kandungan tanah mengandung 7.5226 bagian per satu juta arsenat. Jadi, terjadi pengurangan hampir lima kali lipat.
Selain itu juga ditemukan bahwa pakis tidak hanya bekerja di daerah yang kandungan arsenatnya besar. Ia juga mampu menyerap zat beracun dengan baik pada konsentrasi arsenat lebih kecil dari satu bagian per satu juta.
Penggunaan pakis untuk mengurangi kadar arsenat dalam tanah nyaris sesuai dengan ketentuan EPA (Environmental Protection Agency). Agen ini menetapkan untuk ukuran standar konsentrasi arsenat dalam tanah untuk kawasan industri yang banyak mengeluarkan limbah adalah lima bagian per satu juta. Penggunaan pakis hampir menyamai konsentrasi ini.
Mengapa tumbuhan pakis sampai mengakumulasi arsenat? Apakah ada gunanya bagi tanaman? Sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri. Hingga kini Lena Ma dkk masih meneliti lebih jauh bagaimana racun ini di serap lalu di distribusikan ke berbagai bagian tumbuhan.
Menurut fakta yang ada 90% arsenat terkumpul dalam daun dan tangkainya. Dan perlu juga diketahui, ternyata ada sekitar 400 jenis tanaman yang mempunyai sifat seperti ini.
Tentunya penemuan diharapkan mampu membantu penyediaan air bersih, yang kadarnya makin berkurang di kota-kota, karena air bersihnya banyak yang tercemar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya. Semoga kritik dan sarannya dapat membangun blog ini untuk menjadi yang terbaik